BPTJ: Belum Ada Laporan Klaster Covid-19 di Transportasi Umum Jabodetabek
Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek (BPTJ) mengaku belum ada laporan secara rinci, terkait klaster kasus Covid 19 di transportasi publik seperti bus umum dan kereta di wilayahnya. Kepala BPTJ Polana Pramesti mengatakan, hingga saat ini belum ada laporan terkait klaster yang terjadi di transportasi umum. "Kami selalu menghadiri rapat rutin dengan Satgas Penanganan Covid 19 dan pihak terkait, tetapi belum ada laporan terkait klaster pada transportasi umum Jabodetabek," kata Polana dalam keterangannya, Rabu (14/10/2020).
Meski begitu, Polana menyebutkan, kewenangan menyatakan adanya klaster atau tidak itu dari Satgas Penanganan Covid 19. "Kami tentunya akan menjaga agar tidak ada klaster di transportasi umum Jabodetabek, dan protokol keamanan juga akan dijalankan oleh operator transportasi untuk memberi rasa aman kepada penumpang," ucap Polana. Saat ini menurut Polana, ketentuan terkait protokol kesehatan telah dijalankan mulai dari membatasi penumpang, melakukan disinfektan di kendaraan secara rutin.
"Protokol kesehatan ini juga harus ditunjang dengan disiplin dari penumpang transportasi umum, untuk mencegah penyebaran Covid 19," ucap Polana. Polana menyebutkan, pandemi Covid 19 mengubah perilaku penumpang transportasi umum. Tidak hanya itu, pandemi juga mengubah target penggunaan transportasi umum di Jabodetabek. "Target kami tahun 2029, sekitar 60 persen penduduk Jabodetabek menggunakan transportasi umum. Namun pandemi Covid 19 mengubahnya," ujar Polana.